Watch: dramago.com
Di mataku, villain
yang twisted itu selalu lebih keren
daripada villain yang jahat. Tapi
bukankah semua villain itu jahat? Well, I can't answer that. Karena Orihara Izaya tidak pernah terlihat jahat di mataku.
Drama ini manis, karena karakter-karakter
antagonisnya memiliki alasan—yang meskipun kelihatannya tidak masuk akal—untuk
menjadi antagonis. Lagipula, seperti kata Armin (Shingeki no Kyojin), baik itu
relatif, jadi mungkin protagonis dan antagonis itu juga relatif.
Pada episode-episode awal, aku melihat tokoh-tokoh antagonis yang minta dibunuh. Tapi semakin episode berjalan, semakin aku melihat apa yang membuat mereka begitu. Dan itu membuatku berpikir, belum tentu aku tidak akan mengambil tindakan yang sama kalau aku berada di posisi mereka. Belum tentu aku bukan karakter antagonis di mata orang lain. Right?
Pada episode-episode awal, aku melihat tokoh-tokoh antagonis yang minta dibunuh. Tapi semakin episode berjalan, semakin aku melihat apa yang membuat mereka begitu. Dan itu membuatku berpikir, belum tentu aku tidak akan mengambil tindakan yang sama kalau aku berada di posisi mereka. Belum tentu aku bukan karakter antagonis di mata orang lain. Right?
Seperti halnya drama Korea yang unyu dan
mendayu-dayu, drama ini juga begitu. Tapi aku selalu lemah kalau temanya family, jadi abaikan saja. Lagipula,
Jung Ilwoo tidak pernah terlihat tampan saat menangis dan itu membuatku tertawa
saat adegan sedih. So yeah, mungkin tidak terlalu sedih.
Seperti halnya drama sedih lainnya, aku hanya
menonton drama ini karena tertarik pada tokoh utamanya. Di drama ini, tentu saja
Jung Ilwoo. Dan Kim Yoojung, maybe.
Dan aku tidak menduga ada villain
dari Two Weeks
juga (yang aku lupa siapa namanya). Ya, menurutku villain yang keren ini hanya bonus.
World
works in a very weird way. Kadang dia memberikan
kesempatan pada mereka yang berusaha keras tanpa lelah, kadang dia memberikan
kesempatan pada mereka yang picik dan tidak mau berusaha. Kadang usaha keras
seumur hidup memberikanmu ketenangan, kadang kesuksesan membuatmu terus
khawatir. Kadang cinta datang tanpa alasan yang jelas dan tiba-tiba, kadang kau
harus menunggu bertahun-tahun sampai akhirnya cintamu terbalas. Kadang kau
harus meneriakkan perasaanmu dengan lantang sampai akhirnya diakui, kadang kau
harus menyembunyikannya untuk melindungi dia yang kau sayangi.
Tapi kau selalu bisa membuat kesempatanmu
sendiri. Kau juga bisa membuat kriteria suksesmu sendiri. Cinta adalah cinta
bagaimana pun caramu mendapatkannya. Dan kau sendiri yang menentukan bagaimana
kau akan menjaga perasaanmu. Dunia mungkin aneh. Kau sendiri yang menentukan
kau akan ikut menjadi aneh atau tetap seperti dirimu (abaikan kalimat ini kalau
dalam keadaan normal pun kau adalah orang yang aneh).
Hal yang menyebalkan dari drama ini adalah
ketika Baekwon mengatakan kalau keluarga adalah mereka yang makan bersama.
Kalimat itu sontak membuatku merasa kesepian. Sebelumnya aku tidak sadar
bagaimana pentingnya makan bersama di rumah. Dan setelah menyadarinya, jurang
yang ada sudah terlalu jauh dan sulit untuk dilompati sendiri.
Kata suatu fanfic (Heights, Shizaya),
effort to mend a rift takes more than one
person. Dan aku bukan tipikal manusia yang suka memberikan effort.
Jadi, whoever
you are, kalau bisa, jangan pernah membiarkan munculnya 'rift' dengan orang yang penting bagimu.
Mengembalikan bond yang sudah rusak
itu lebih sulit daripada merusak bond
yang sudah ada (ini kutipan dari Noragami tapi lupa bagian mana).
Tapi tokoh-tokoh di drama ini bisa mengatasi rift yang muncul di antara mereka. Dan
itu tidak selalu berakhir dengan bahagia. Meskipun rift-nya lebar, asalkan tidak dalam, kau masih bisa melewatinya
untuk menuju sisi sebelah. Namun jika rift
itu lebar dan dalam, kadang apa yang akan kau pilih adalah meninggalkannya.
Meninggalkan dia yang berada di tepian jurang di hadapanmu. Bahkan ketika dia
mengejarmu dan terjatuh.
Spoiler: villain-nya berakhir gila.
Karena villain-nya bukan hanya satu,
mungkin ini masih buram sebagai spoiler.
XP
Best
quote menurutku: can
I love a man and hide things from him at the same time? If I can't share
everything with him, there's no reason for me to be with him. Amai, desshou?
Aku juga menginginkan seseorang yang kepadanya aku bisa membagi semua yang aku
punya. But then, I'm not a girl of words.
So that's gonna be, like, really hard for me.
Best
emotion menurutku: ketika Dooyoung mengungkapkan apa
yang diinginkannya dari sebuah keluarga. Dia seperti kembali mengingat
bagaimana fucked-up-nya keluarganya
dan berharap sepenuh hati agar keluarganya nanti tidak mengalami hal yang sama.
Me too, some days. But I wouldn't have it any other way, really.
I wanna
love someone so deep that I give my heart on a silver platter for him to keep
or throw away. Because I never believe in love before.